Sabtu, 08 Mei 2010

Hapuuuss..

yaah, saya baru menghapus satu posting-an,, karena satu dan lain hal...
yak, tepatnya karena saya terlalu takut untuk mengulang PRAKERIN...
Maaf sebelumnya klw postingan saya sebelum ny menyakitkan,, yah, semoga yang bersangkutan belom baca siii...hahahahaaa

Sabtu, 07 November 2009

Akhirnyaaaa

Setelah sekian lama gw nyari-nyari pasword dan email yang cocok ama blog gw ini,, akhirnya bisa di buka lagiii....
Geeelaaa,, hampir genap setahun boook!
(Cari pasangan email sama password aj mope setaunn,, gmn cari pacaaaarr???!!!*huuueek)

yah,, emang si awalnya dari LOMBA BIKIN BLOG,, tapi ternyata lomaba itu gak jadi di buat karena yang ngikut sedikit F**k bgt yeeeh,, hhuueh, klw gw buka a part of panitia mungkin dah gw obrak-abrik tu acara!!
But,,
EVERY CLOUD HAS A SILVER LINING!!
biar gimana pun gw jadi bisa bikin blog-blog kecil-kecil gini (btw, emang ad yg gede ya?!!)..
yaah,, pokokny gituu lah yaa buat malem ini.
Kebetulan gw juga agak inspirasi, lagian masih tengsin gw ma nama blog gw "SMART SECRETARY",, agak nyaru sii ma keadaan nyata sang pemilik blog..hahahahaaa

Rabu, 26 November 2008

Sebuah Pembuktian

Seorang sekretaris tidak hanya mahir dalam bidang ketik-mengetik atau arsip-mengarsip,, salah satu teman saya seorang calon sekretaris juga,, tapi dy mempnyai kemampuan di bidang lain selain bidang kesekretarisan, yaitu membuat puisi....
Sebenarnya,, di Aksek/Lpk Tarakanita ini juga banyak yang memiliki keahlian selain di bidang kesekretarisan,, apalagi dalam bidang kesastraan seperti ini,,
Tp, berhubung jalur kehidupan saya hanya kelas-ruang senat-kamar mandi-kosan,,
Jd yang saya ingin publikasikan yah,, puisi milik temen kos saya, yaitu, Wurry Octavia,
dy menceritakan tentang seorang wanita,, sepertinya dy jg mendapat inspirasi karena selama ini tinggal di kawasan homogen yaitu kawasan wanita!!
Saya rasa klw dy tinggal di kawasan yang heterogen mungkin akan lebih berbagai macam lagy warna yang ada dalam puisi-puisi nya....hehehe
Nah, ini dia puisi yang dari tadi saya sebut-sebut,,


"Seorang yang kuat
Terakhir bersih berikrar akan janji
Sosok terkuat, terhebat tak terkekang waktu
Penantiannya adalah hidup
Pengorbanannya dibuktikan oleh kecintaannya
Tangis air mata
Bukanlah sesuatu yang lemah darinya
Lebih tepatnya itu adalah suatu perjuangan
Sosok yang paling lembut yang paling dikasihi
Kasihnya bagaikan tangan Tuhan
Yang menjamaah dunia dan isinya
Kekuatan terbesarnya
Terletak dalam hatinya
Perantaraan kelahiran hidup dalam rahimnya
Dengan bangga sambutlah sosok itu
Panggilah ia sebagai wanita"

Wanita-Wurry Octavia

Saya merasa setelah membaca puisi ini,, ternyata ada Keagungan di Balik Keanggunan Seorang Wanita!!!!
heheheheeee...
Bagaimana para wanita-wanita diluar sana,, apa Anda merasakan seperti apa yang saya rasakan???

Senin, 24 November 2008

Singkatan dari SEKRETARIS

Bwt kalian yang mw jadi seorang sekretaris,, dah tau belum singkatan dari sekretaris...
Nah,, ni gw kasih tau ap kepanjangan dari sekretaris. Kepanjangan sekretaris ni,, baruw gw bikin tadi pas mata kuliah pemasaran,,hehehehe..........
Biz baca ni, gw yakin kalian jadi tambah semangat tuk jadi sekretaris!!!
Sekretaris tu haruuuusssss,,,,

Siap bekerja keras
Elit dalam bergaya
Kreatif di setiap ide
Ramah kepada atasan dan teman sejawat
Energik dalam bertingkah laku
Teliti dalam bekerja
Aktual, tajam, dan terpercaya
Rajin Beribadah
I
ntelek dalam berpikir
Sukses di masa kini dan masa datang!!

hahaha,, gmn, tambah semangat kan bwt jadi sekretaris???

Jumat, 21 November 2008

Perempuan dan Teknologi 1

Sekretaris sangat diidentikkan dengan kemahiran teknologi yang ia miliki,, profesi sekretaris termasuk profesi yang serba bisa. Seorang sekretaris dituntut untuk memiliki banyak ketrampilan tidak hanya dalam mengetik atau dalam pengarsipan, tapi sekretaris juga dituntut untuk hi-tec(hehe,, bener g y,tulisanny??). Walau sekretaris adalah kebanyakan seorang perempuan,, tapi perempuan juga tidah boleh gaptek!!!

Disini ada sekelumit penjelasan tentang teknologi,,

 
 Teknologi Informasi
 
I.1 Definisi Teknologi Informasi
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat,lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Agar lebih mudah memahaminya mari kita lihat perkembangan di bidang teknologi informasi. Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.

I.2 Perkembangan Teknologi Informasi
KONDISI global perkembangan teknologi informasi secara makro menuntut para pekerja teknologi informasi untuk menciptakan, menerapkan, dan menggunakan teknologi informasi secara maksimal.SAYANGNYA, kaum perempuan kurang tampil apalagi menduduki posisi strategis dalam bidang-bidang teknik, termasuk bidang teknologi informasi (TI) ini. Sebagai gambaran, perempuan Asia yang memanfaatkan Internet sekitar 22 persen, Amerika Serikat sekitar 41 persen, Amerika Latin sekitar 38 persen, dan Timur Tengah sekitar 6 persen.
Di Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi memperkirakan kaum perempuan yang memanfaatkan teknologi Internet pada tahun 2002 hanya 24,14 persen.
Peran perempuan dalam ketenagakerjaan TI lebih banyak pada posisi administratif, seperti menangani surat elektronik, memasukkan data, atau operator komputer. Masih sedikit perempuan pada posisi tenaga ahli dan profesional, apalagi dalam struktur pengambilan keputusan dalam industri TI.
Berdasarkan pengalaman, tidak banyak perempuan berperan sebagai ilmuwan komputer dan programmer. Penyebab keadaan ini adalah karena kesenjangan jender di dunia industri. Meskipun, di sisi lain hal ini mendorong perempuan lebih tampil di bidang penelitian dan pengembangan sistem. 
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik.

Tidak berlebihan jika salah satu pakar IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut: “seandainya dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu hingga kecepatan maximum 10,000 km/jam, dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar Amerika !”. Secara mikro, ada hal cukup menarik untuk dipelajari, yaitu bagaimana evolusi perkembangan teknologi informasi yang ada secara signifikan mempengaruhi persaingan antara perusahaan-perusahaan di dunia, khususnya yang bergerak di bidang jasa. Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern. 
Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen terhadap teknologi informasi di era modern. Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa masih banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya. Sehingga tidaklah heran jika masih sering ditemui perusahaan dengan peralatan komputer yang tercanggih, namun masih dipergunakan sebagai alat-alat administratif yang notabene merupakan era penggunaan komputer pertama di dunia pada awal tahun 1960-an.
I.2.1 Era Komputerisasi
Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika mini computer dan mainframe diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia industri. Kemampuan menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing). Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa. Pada era tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah perusahaan pun masih relatif sedikit. Kebanyakan dari perusahaan perusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli pasar-pasar tertentu, karena belum ada pesaing yang berarti. Hampir semua perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya sehari-hari. 
Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer pada saat itu adalah untuk administrasi back office, terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan perusahaan untuk membantu menyelesaikan problem-problem teknis operasional, seperti simulasi-simulasi perhitungan pada industri pertambangan dan manufaktur.
I.2.2 Era Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti mini computer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan mini computer, bahkan mainframe). Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi dimana komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing)perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing (end-user computing). 
Pemakaian komputer di kalangan perusahaan semakin marak, terutama didukung dengan alam kompetisi yang telah berubah dari monompoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung, perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara manual. Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa.
Teori-teori manajemen organisasi modern secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change management). Hampir di semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan bisnis. 
Tidak seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi, pada era manajemen perubahan ini yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, dimana komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut. Kunci dari keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an ini adalah penciptaan dan penguasaan informasi secara cepat dan akurat. Informasi di dalam perusahaan dianalogikan sebagai darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu mengalir dengan teratur, cepat, terus-menerus, ke tempat-tempat yang membutuhkannya (strategis). Ditekankan oleh beberapa ahli manajemen, bahwa perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di dalam lingkungan makro “regulated free market”. Di dalam periode ini, perubahan secara filosofis dari perusahaan tradisional ke perusahaan modern terletak pada bagaimana manajemen melihat kunci kinerja perusahaan. Organisasi tradisional melihat struktur perusahaan sebagai kunci utama pengukuran kinerja, sehingga semuanya diukur secara hirarkis berdasarkan divisi-divisi atau departemen. 
Dalam teori organisasi modern, dimana persaingan bebas telah menyebabkan customers harus pandai-pandai memilih produk yang beragam di pasaran, proses penciptaan produk atau pelayanan (pemberian jasa) kepada pelanggan merupakan kunci utama kinerja perusahaan. Keadaan ini sering diasosiasikan dengan istilah-istilah manajemen seperti “market driven” atau “customer base company” yang pada intinya sama, yaitu kinerja perusahaan akan dinilai dari kepuasan para pelanggannya. Sangat jelas dalam format kompetisi yang baru ini, peranan komputer dan teknologi informasi, yang digabungkan dengan komponen lain seperti proses, prosedur, struktur organisasi, SDM, budaya perusahaan, manajemen, dan komponen terkait lainnya, dalam membentuk sistem informasi yang baik, merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan secara strategis.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak pada kualitas pelayanan. Pada dasarnya, seorang pelanggan dalam memilih produk atau jasa yang dibutuhkannya, akan mencari perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut: cheaper (lebih murah), better (lebih baik), dan faster (lebih cepat). Disinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan. Oleh karena itu, kunci dari kinerja perusahaan adalah pada proses yang terjadi baik di dalam perusahaan (back office) maupun yang langsung bersinggungan dengan pelanggan (front office). Dengan memfokuskan diri pada penciptaan proses (business process) yang efisien, efektif, dan terkontrol dengan baiklah sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang handal. Tidak heran bahwa di era tahun 1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan BPR (BusinessProcess Reengineering), re-strukturisasi, implementasi ISO-9000, implementasi TQM, instalasi dan pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN), dan lain sebagainya. Utilisasi teknologi informasi terlihat sangat mendominasi dalam setiap program manajemen perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan.
I.2.3 Era Globalisasi Informasi
Belum banyak buku yang secara eksplisit memasukkan era terakhir ini ke dalam sejarah evolusi teknologi informasi. Fenomena yang terlihat adalah bahwa sejak pertengahan tahun 1980-an, perkembangan dibidang teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) sedemikian pesatnya, sehingga kalau digambarkan secara grafis, kemajuan yang terjadi terlihat secara eksponensial. Ketika sebuah seminar internasional mengenai internet diselenggarakan di San Fransisco pada tahun 1996, para praktisi teknologi informasi yang dahulu bekerja sama dalam penelitian untuk memperkenalkan internet ke dunia industri pun secara jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan internet akan menjadi seperti ini. Ibaratnya mereka melihat bahwa yang ditanam adalah benih pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah diri menjadi pohon raksasa yang tinggi menjulang. Sulit untuk ditemukan teori yang dapat menjelaskan semua fenomena yang terjadi sejak awal tahun 1990-an ini, namun fakta yang terjadi dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang mampu untuk mencegah mengalirnya informasi dari atau ke luar negara lain, karena batasan antara negara tidak dikenal dalam virtual world of computer. Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dan terbukti efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi. Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat pada batasan fisik lagi. Melalui virtual world of computer, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan masyarakat dunia yang terhubung dengan jaringan internet. Sulit untuk dihitung besarnya uang atau investasi yang mengalir bebas melalui jaringan internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah dilakukan di cyberspace melalui electronic transaction dengan mempergunakan electronic money.
Tidak jarang perusahaan yang akhirnya harus mendefinisikan kembali visi dan misi bisnisnya, terutama yang bergelut di bidang pemberian jasa. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi telah merubah mindset manajemen perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang banting stir menggeluti bidang lain. Bagi negara dunia ketiga atau yang sedang berkembang, dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi amat terasa. Di suatu sisi banyak perusahaan yang belum siap karena struktur budaya atau SDM-nya, sementara di pihak lain investasi besar harus dikeluarkan untuk membeli perangkat teknologi informasi. Tidak memiliki teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing dengan perusahaan multi nasional lainnya, alias harus gulung tikar.
Hal terakhir yang paling memusingkan kepala manajemen adalah kenyataan bahwa lingkungan bisnis yang ada pada saat ini sedemikian seringnya berubah dan dinamis. Perubahan yang terjadi tidak hanya sebagai dampak kompetisi yang sedemikian ketat, namun karena adanya faktor-faktor external lain seperti politik (demokrasi), ekonomi (krisis), sosial budaya (reformasi), yang secara tidak langsung menghasilkan kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan baru yang harus ditaati perusahaan. Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak jarang di tengah-tengah konstruksi sistem informasi, terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan analisa ulang terhadap sistem yang akan dibangun. Dengan mencermati keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi informasi yang cocok untuk perusahaan, yaitu teknologi yang mampu adaptif terhadap perubahan. Para praktisi negara maju menjawab tantangan ini dengan menghasilkan produk-produk aplikasi yang berbasis objek, seperti OOP (Object Oriented Programming), OODBMS (Object Oriented Database Management System), Object Technology, Distributed Object, dan lain sebagainya.
I.2.4 Perubahan Pola Pikir sebagai Syarat
Dari keempat era di atas, terlihat bagaimana alam kompetisi dan kemajuan teknologi informasi sejak dipergunakannya komputer dalam industri hingga saat ini terkait erat satu dan lainnya. Memasuki abad informasi berarti memasuki dunia dengan teknologi baru, teknologi informasi. Mempergunakan teknologi informasi seoptimum mungkin berarti harus merubah mindset. Merubah mindset merupakan hal yang teramat sulit untuk dilakukan, karena pada dasarnya “people do not like to change”. Kalau pada saat ini dunia maju dan negara-negara tetangga Indonesia sudah memiliki komitmen khusus untuk mengambil bagian dalam penciptaan komponen-komponen sistem informasi, bagaimana dengan Indonesia? Masih ingin menjadi negara konsumen? Atau sudah mampu menjadi negara produsen? Paling tidak, hal yang harus ada terlebih dahulu di setiap manusia Indonesia adalah kemauan untuk berubah. Tanpa “willingness to change”, sangat mustahillah bangsa Indonesia dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun kembali bangsa yang hancur ditelan krisis saat ini.  

Rabu, 19 November 2008

Menjadi Seorang Sekretaris

Menjadi seorang sekretaris bukanlah salah satu cita-cita dalam hidup saya,, tp karena beberapa alasan lah saya menjadi seorang sekretaris, antara lain karena saya tidak lulus SPMB!!

Ketika saya kecil saya termasik anak kecil yang memiliki cita-cita setinggi langit,, cita-cita saya antara lain menjadi dokter,, pramugari,, pilot,,nahkoda,,polisi,,dan lain-lain. Yah,, namanya juga anak kecil belum tahu apa yang akan terjadi esok hari.

Hanya lukisan keindahan yang terbayang dari benak seorang anak ingusan yang baru pertama kali memegang cat air. Dia belum mengerti apa yang akan terjadi, entah mungkin dia akan kehabisan cat air, menumpahkan cat pada kertas, atau kehilangan kertas sekalipun belum terbayang dibenaknya. 

Tapi ketika saya beranjak dewasa,, yah, sekitar kelas 1 SMA, saya berfikir, apa dengan otak yang pas-pasan,atau istilah lainnya cukup memuaskan (memuaskan diri saya sendiri, tp tidak untuk memuaskan orang tua!),, apa saya bisa menggapai semua cita-cita yang saya cita-cita kan sejak kecil??? akhirnya, saya pun bisa berfikir realistis!

Tapi saat itu saya masih berusaha tuk meraih cita-cita,, berhubung semua cita-cita ada di bidang IPA, untuk naik ke kelas 2, saya memilih jurusan IPA!! Saya pun sedikit berjuang (hehe,agar orang tua sedikit bangga),, saya bersaing dengan ribuan anak yang mempunyai ambisi untuk masuk jurusan IPA dan pada akhirnya,, saya masuk........Alhamdulillah.... Orang tua saya amat bangga ketika saya masuk jurusan IPA,, dan saya pun jadi kembali optimis untuk meraih cita2!

Seiring dengan jalannya waktu,, ternyata saat-saat SMA itu adalah saat-saat yang harus dinikmati,, beberapa organisasi saya ikuti, banyak kesibukan yang saya jalani membuat saya lupa akan belajar!! Karena memang menurut saya yang paling penting adalah pengalaman daripada teori. Sebenarnya saya juga bukan tipe siswa yang teladan, rajin, dan penurut, makanya saya tidak begitu suka apabila hanya duduk untuk mendengarkan guru berbicara.

Tetapi untungnya sekolah saya tidak mengajarkan hal-hal yang monoton sperti itu. Di sekolah saya dituntut untuk aktif dalam belajar seperti menjadi pembimbing untuk anak sekolah dasar,, penyuluh lingkungan,, ketua pelaksana sebuah acara,, dan lain-lain. Karena sekolah saya yang memiliki budaya seperti itu membuat jiwa saya dan teman-teman saya yang lain lebih peduli akan kegiatan sosial dan organisasi dibanding belajar. Bahkan,, salah satu guru saya, bilang, "Tolong kegiatan belajar mengajar tidak menganggu kegiatan organisasi!!". Menurut saya, seperti itulah guru yang demokratis!!! Dia membebaskan para murid untuk berkreasi dan menikmati hiudp dengan cara-cara yang positif.

Sebenarnya hal-hal yang seperti itu yang membuat saya berpaling dari cita-cita saya sebelumnya,, karena terlalu sibuk dengan hal-hal yang demikian dan tingkat kemalasan saya dalam belajar memuncak, so, saya tidak lulus SPMB!! dan saya pun masuk akademi sekretaris karena paksaan dari orang tua.

Saya tidak munafik klw semula memang saya sangat tidak berniat untuk jadi sekretaris. Karena dibenak saya sekretaris adalah salah satu orang yang harus menjadi seorang penurut.  Tapi emang c,, nyatanya iyaa........ Suatu hari pasti bakal disuruh-surh dan harus iya-iya az. Nah,, ntu layang terjadi ketika saya kuliah,, saya gak pernah bisa mengungkapkan apa yang saya rasakan. Ketika semester satu,, saya belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan terlalu banyak tugas dan dosen pun hanya mengajar gitu-gitu aja. Para dosen pun berhasil membuat saya terlelap hampir di semua mata kuliah. Tapi ketika di kritik,,, mereka tidak terima, dan mengeluarkan saya dari kelas. h h h..... itulah kisah semester 1 yang sangat amat memuakkan.

Tapi lambat laun saya sadar,, orangtua tidak akan pernah menjerumuskan anaknya. Jadi,, walau saya amat sangat merasa tersiksa, tapi mungkin inilah jalan hidup saya. Setiap saya mengingat betapa kerasnya perjuangan Ayah saya untuk mendapatkan banyak uang demi menyekolahkan saya di Akademi Sekretaris yang relatif mahal,, saya berjanji pada diri saya untuk memberikan yang terbaik untuk beliau. Yah,, walau mungkin yang terbaik bagi saya belum tentu baik untuk beliau. Tapi paling tidak saya sudah sangat berusaha untuk jadi anak yang baik.

Dan saya sekarang mulai mencoba sedikit demi sedikit menikmati betapa INDAH nya kuliah di akademi sekretaris yang belum pernah saya idam-idamkan sebelumnya. Ternyata tidak seperti yang saya bayangkan sebelum-sebelumnya,, tidak semua hal yang tidak kita sukai itu buruk. Sejak saat itu lebih tepatnya saat saya sadar(haha,,mungkin selama ini saya tidak sadar karena terlalu sering tidur dalam beberapa mata kuliah,,zZzzZ!),, saya mulai menetapkan cita-cita saya, yaitu menjadi SEKRETARIS PROFESSIONAL DAN BERWAWASAN GLOBAL.

HAHAHAHAAAA,, NIKMATILAH HIDUP MU!!!!