Rabu, 19 November 2008

Menjadi Seorang Sekretaris

Menjadi seorang sekretaris bukanlah salah satu cita-cita dalam hidup saya,, tp karena beberapa alasan lah saya menjadi seorang sekretaris, antara lain karena saya tidak lulus SPMB!!

Ketika saya kecil saya termasik anak kecil yang memiliki cita-cita setinggi langit,, cita-cita saya antara lain menjadi dokter,, pramugari,, pilot,,nahkoda,,polisi,,dan lain-lain. Yah,, namanya juga anak kecil belum tahu apa yang akan terjadi esok hari.

Hanya lukisan keindahan yang terbayang dari benak seorang anak ingusan yang baru pertama kali memegang cat air. Dia belum mengerti apa yang akan terjadi, entah mungkin dia akan kehabisan cat air, menumpahkan cat pada kertas, atau kehilangan kertas sekalipun belum terbayang dibenaknya. 

Tapi ketika saya beranjak dewasa,, yah, sekitar kelas 1 SMA, saya berfikir, apa dengan otak yang pas-pasan,atau istilah lainnya cukup memuaskan (memuaskan diri saya sendiri, tp tidak untuk memuaskan orang tua!),, apa saya bisa menggapai semua cita-cita yang saya cita-cita kan sejak kecil??? akhirnya, saya pun bisa berfikir realistis!

Tapi saat itu saya masih berusaha tuk meraih cita-cita,, berhubung semua cita-cita ada di bidang IPA, untuk naik ke kelas 2, saya memilih jurusan IPA!! Saya pun sedikit berjuang (hehe,agar orang tua sedikit bangga),, saya bersaing dengan ribuan anak yang mempunyai ambisi untuk masuk jurusan IPA dan pada akhirnya,, saya masuk........Alhamdulillah.... Orang tua saya amat bangga ketika saya masuk jurusan IPA,, dan saya pun jadi kembali optimis untuk meraih cita2!

Seiring dengan jalannya waktu,, ternyata saat-saat SMA itu adalah saat-saat yang harus dinikmati,, beberapa organisasi saya ikuti, banyak kesibukan yang saya jalani membuat saya lupa akan belajar!! Karena memang menurut saya yang paling penting adalah pengalaman daripada teori. Sebenarnya saya juga bukan tipe siswa yang teladan, rajin, dan penurut, makanya saya tidak begitu suka apabila hanya duduk untuk mendengarkan guru berbicara.

Tetapi untungnya sekolah saya tidak mengajarkan hal-hal yang monoton sperti itu. Di sekolah saya dituntut untuk aktif dalam belajar seperti menjadi pembimbing untuk anak sekolah dasar,, penyuluh lingkungan,, ketua pelaksana sebuah acara,, dan lain-lain. Karena sekolah saya yang memiliki budaya seperti itu membuat jiwa saya dan teman-teman saya yang lain lebih peduli akan kegiatan sosial dan organisasi dibanding belajar. Bahkan,, salah satu guru saya, bilang, "Tolong kegiatan belajar mengajar tidak menganggu kegiatan organisasi!!". Menurut saya, seperti itulah guru yang demokratis!!! Dia membebaskan para murid untuk berkreasi dan menikmati hiudp dengan cara-cara yang positif.

Sebenarnya hal-hal yang seperti itu yang membuat saya berpaling dari cita-cita saya sebelumnya,, karena terlalu sibuk dengan hal-hal yang demikian dan tingkat kemalasan saya dalam belajar memuncak, so, saya tidak lulus SPMB!! dan saya pun masuk akademi sekretaris karena paksaan dari orang tua.

Saya tidak munafik klw semula memang saya sangat tidak berniat untuk jadi sekretaris. Karena dibenak saya sekretaris adalah salah satu orang yang harus menjadi seorang penurut.  Tapi emang c,, nyatanya iyaa........ Suatu hari pasti bakal disuruh-surh dan harus iya-iya az. Nah,, ntu layang terjadi ketika saya kuliah,, saya gak pernah bisa mengungkapkan apa yang saya rasakan. Ketika semester satu,, saya belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan terlalu banyak tugas dan dosen pun hanya mengajar gitu-gitu aja. Para dosen pun berhasil membuat saya terlelap hampir di semua mata kuliah. Tapi ketika di kritik,,, mereka tidak terima, dan mengeluarkan saya dari kelas. h h h..... itulah kisah semester 1 yang sangat amat memuakkan.

Tapi lambat laun saya sadar,, orangtua tidak akan pernah menjerumuskan anaknya. Jadi,, walau saya amat sangat merasa tersiksa, tapi mungkin inilah jalan hidup saya. Setiap saya mengingat betapa kerasnya perjuangan Ayah saya untuk mendapatkan banyak uang demi menyekolahkan saya di Akademi Sekretaris yang relatif mahal,, saya berjanji pada diri saya untuk memberikan yang terbaik untuk beliau. Yah,, walau mungkin yang terbaik bagi saya belum tentu baik untuk beliau. Tapi paling tidak saya sudah sangat berusaha untuk jadi anak yang baik.

Dan saya sekarang mulai mencoba sedikit demi sedikit menikmati betapa INDAH nya kuliah di akademi sekretaris yang belum pernah saya idam-idamkan sebelumnya. Ternyata tidak seperti yang saya bayangkan sebelum-sebelumnya,, tidak semua hal yang tidak kita sukai itu buruk. Sejak saat itu lebih tepatnya saat saya sadar(haha,,mungkin selama ini saya tidak sadar karena terlalu sering tidur dalam beberapa mata kuliah,,zZzzZ!),, saya mulai menetapkan cita-cita saya, yaitu menjadi SEKRETARIS PROFESSIONAL DAN BERWAWASAN GLOBAL.

HAHAHAHAAAA,, NIKMATILAH HIDUP MU!!!!

 

2 komentar:

ester mengatakan...

wahahaaa, akhirnya jadi juga ya cut nihh blog!!
gud work girl.. one step closer nihh ya..
isinya juga kayaknya curcol (curhat colongan) dikit yee.. hehe

Kania Munadiayuna mengatakan...

Akhirnya,, tugas slesai juga...
Ok ga niy ter??
Gw dah berusaha semaksimal mungkin niyh...